MAHASISWA
BERKARAKTER, CALON PEMIMPIN ABAD 21
STMIK
PRINGSEWU – Sabtu
(19/3), Kuliah umum ini dibuka dengan lagu Indonesia Raya dan Mars Pringsewu
yang kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Wakil Wakil Ketua III Bidang
Kemahasiswaan Nur Aminudin, M.T.I, mewakili Ketua STMIK
Pringsewu Hj. RITA IRVIANI, M.M., menurutnya, untuk
membangun dan mengembangkan karakater mahasiswa agar memiliki karakater yang
baik, unggul dan mulia. Upaya yang tepat salah satunya melalui kuliah umum
mahasiswa berkarakter, calon pemimpin abad 21 yang diselenggarakan pada hari
ini, setiap mahasiswa sangat penting mengikuti kuliah umum seperti ini, selain
dapat menambah wawasan juga dapat berinteraksi langsung dengan pemateri,
apalagi ini menyangkut kepemimpinan, karena pendidikan kepemimpinan sangat
terbatas didapatkan dalam perkuliahan, apalagi anda selaku mahasiswa sebagai
generasi bangsa untuk kepemimpinan berikutnya, Sosok ideal seorang pemimpin di
abad 21 dan masa datang tentu tidak mungkin sama dengan pemimpin sebelum ini,
karena tantangan dan situasi yang dihadapinya sangat berbeda. Kriteria pemimpin
masa datang harus lebih dari pemimpin yang ada sekarang. kita tidak akan
mengetahui siapa tahu nanti anda jadi Bupati, Gubernur, atau Presiden. Pada
kesempatan yang baik ini harus kita pergunakan secara maksimal, ucap Nur
Aminudin.
Lebih lanjut
Wakil Ketua III Nur Aminudin, M.T.I, dalam
sambutannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada
Bapak Ir. Anang Prihantoro yang telah menyempatkan waktunya untuk memberikan
kuliah umum di STMIK Pringsewu ini.
Tampak hadir
dalam kuliah umum Ketua LPPM (M. Muslihudin, M.T.I), A. Andoyo, M.T.I, Rudi
Aprianto, M.T.I, serta jajaran Badan Eksekutif 2016.
Sementara
itu Ir. Anang Prihantoro yang dikenal sebagai Senator Caping Gunung, anggota
DPD RI dari Propinsi Lampung, pria kelahiran Nambah Dadi, Lampung pada tanggal
10 April 1965 Lulusan S1 Fakultas Pertanian Universitas Lampung ini dalam
materinya menyampaikan ciri dari mahasiswa berkarakter adalah mereka yang
memiliki integritas, kapasistas dan moralitas. Ketiga hal inilah juga yang
kemudian menjadi tantangan di jaman seperti saat ini. Sebab, saat ini banyak
pemimpin di negeri ini yang dipertanyakan integritas, kapasitas dan
moralaitasnya. “Bangsa ini sedang sakit,” ungkap Ir. Anang Prihantoro.
Menurut
Anang, untuk bisa melahirkan mahasiswa yang berkarakter, maka kampus sebagai
lembaga pendidikan formal memiliki tanggung jawab moral terhadap para
mahasiswanya. Kampus harus bisa memfasilitasi dan mendorong mahasiswanya supaya
kreatif dan bukan malah dibatasi. Sebab diabad 21 ini, kita dihadapkan pada
situasi dan kondisi yang penuh ketidakpastian. Lanjut Anang, bahwa Globalisme
(sebuah ideologi) yang mengglobalisasi adalah arus deras yang tidak
terhindarkan dan harus dihadapi sebagai suatu tantangan bagi generasi muda.
Ciri utama dari globalisasi adalah fenomena ekonomi baru yang menggeser
sumber-sumber keunggulan ekonomi yang sebelumnya didapat dari aset fisik
(sumber daya alam) dan finansial, menjadi aset manusia dalam bentuk pengetahuan
(knowledge). Perkembangan dunia yang kita alami hari ini harus menjadi
kesadaran bahwa keunggulan kompetitif hanya dapat dicapai dengan cara mengelola
pengetahuan (knowledge management) dan tidak didapat sekedar mengandalkan
sumber daya alam yang semakin menipis,” terang Anang.
Hal lain
yang tidak kalah pentingnya dilakukan dalam strategi menghadapi persaingan yang
begitu ketat lanjut senator caping gunung ini adalah merubah cara berpikir
(mindset), mindset memang memegang peranan penting dalam perjalanan hidup ini,
mindset mempengaruhi self-image, pola pikir, dan cara bertindak kita, mindset
negatif menghasilkan kehidupan yang negatif. Sebaliknya mindset positif
menciptakan kehidupan yang positif pula, oleh karena itu, jika Anda mempunyai
mindset negatif, maka penting merubahnya mindset tersebut. Sehingga kemudian
Anda . liki mindset positif.
Lebih lanjut
beliau menyampaikan, prinsip menang-menang adalah bersifat hukum alam. Dalam
hubungan antar manusia, berlaku hukum alam yang tidak akan berubah sepanjang
masa. Hukum alam ini perlu dipahami agar dapat digunakan untuk kepentinmgan
yang lebih besar,” ucap Anang. (*na)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar